Kaidah Dasar Sport Science - oleh Dr. Mu'arifin, M.Pd (Bagian 1)

ayotenis, Malang, 3 April 2020 - Dalam beberapa tahun belakangan, Sport Science semakin kerap diperbincangkan oleh banyak pelaku olahraga di Indonesia. Akan tetapi sayangnya, pengetahuan komprehensif terkait sport science serta realisasinya, masih belum seperti yang diharapkan.

Salah satu pakar Ilmu Keolahragaan dari Universitas Negeri Malang, Dr. Mu’arifin, M.Pd, akan berbagi pengetahuan mengenai hal yang paling mendasar terkait Sport Science.

Science merupakan metode yang sudah teruji untuk memecahkan suatu masalah. Metode ini menggabungkan kajian teoritis dan verifikasi empiris dalam mengkaji dan memecahkan suatu masalah. Dalam bidang keolahragaan, penerapan science-pun demikian, bermakna guna mengatasi segala permasalahan yang timbul. Penerapan sport science difokuskan pada pengkondisian semua komponen yang berpengaruh terkait optimalisasi seluruh potensi atlet, sehingga ikhtiar tersebut diharapkan dapat menghasilkan prestasi atlet yang maksimal.

Dalam artian praktis, penerapan sport science tidak akan dapat dilakukan tanpa adanya data dan informasi yang lengkap. Data dan informasi yang dibutuhkan sangat kompleks, karena menyangkut seluruh potensi yang dimiliki atlet, mulai dari potensi fisikal, mental, moral, intelektual, sosial, dan bahkan spiritual. Semua data tersebut akan digunakan oleh pembina dan tenaga keolahragaan dalam memberikan treatment yang logis dan argumentarif kepada atletnya. Treatment yang tepat akan menghasilkan efektifitas dan efisiensi dalam menggapai prestasi semaksimal mungkin.

Kompleksitas diri atlet sebagai sosok manusia yang unik membutuhkan pendekatan yang multidisipliner. Hal ini berarti bahwa untuk mengoptimalkan seluruh potensi atlet dengan pendekatan ilmiah (sport science) perlu melibatkan berbagai disiplin ilmu. Misal untuk melatih atlet pada aspek fisikal, kita membutuhkan ilmu anatomi, fisiologi. Kemudian ahli gizi, berikutnya pada aspek mental, intelektual dan moral dibutuhkan sentuhan ilmu psikologi dan religi, demikian juga pada aspek sosial. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan sport science membutuhkan sinergitas berbagai pihak dengan latar disiplin ilmu dan kepakaran yang beragam, untuk bekerjasama dalam menciptakan sistem pembinaan dalam rangka mencapai prestasi tinggi.

bersambung kebagian 2...


Dr. Mu’arifin, M.Pd