Biografi Aldila Sutjiadi - Srikandi Tenis Indonesia (Bagian Kedua)

ayotenis, 22 Maret 2020 - Biografi Aldila Sutjiadi - Srikandi Tenis Indonesia (Bagian Kedua).

Kakak kedua Aldila, Antonius Andhika Sutjiadi, juga mencoba belajar dan berlatih tenis. Namun nampaknya, pria yang lebih akrab disapa Dhika itu tak terlalu berbakat seperti kedua saudaranya. Dhika yang lahir pada 14 Januari 1989, tak banyak meraih prestasi di tenis dan akhirnya hanya menekuninya sebagai hobby semata.

Seringnya Aldila Sutjiadi ikut mengantarkan kedua abangnya ke lapangan tenis, membuatnya tertarik untuk ikut belajar bermain tenis. Mulanya gadis kecil kelahiran 2 Mei 1995 itu sering terlihat asyik memainkan bola tenis dengan tangan mungilnya ditepi lapangan.

Tanggap akan ketertarikan si bungsu yang kala itu masih berusia lima tahun, Indriatno Sutjiadi dan sang istri, Herawati Sutisna Jahja, lantas memasukkan putri kesayangan mereka ke KTKG seperti kedua kakaknya. 

Namun awalnya tak semulus yang dibayangkan, Aldila sempat ditolak bergabung ke KTKG lantaran dinilai belum cukup umur.

"Aldila pertama kali belajar tenis saat berusia 5 tahun,  awalnya sempat ditolak oleh Pak Hadiman karena harus berumur 6 tahun, tetapi ada asistennya yang mau menerimanya dengan catatan dicoba dulu, dan ternyata Aldila bisa mengikutinya." kenang Indriatno Sutjiadi.

Semenjak itu, Aldila Sutjiadi semakin akrab dengan raket dan bola tenis, disaat sebagian teman-teman sebayanya lebih memilih bermain boneka.

Rupanya Aldila sangat berbakat di olahraga ini. Hal itu terbukti dengan kemampuannya yang terlihat lebih menonjol dibandingkan teman-temannya.

Aldila cilik mulai melalang buana dari satu kejuaraan tenis yunior ke turnamen tenis yunior lainnya. Semenjak usai 8-9 tahun penyuka Sushi dan Sashimi itu telah sering menjadi kampiun di kejuaraan tenis yunior tingkat nasional. Satu demi satu medali atau piala diboyongnya pulang ke rumah memenuhi almari koleksi trophy-nya.

"Aldila mulai bertanding ikut turnamen persami (pertandingan Sabtu-Minggu -red) saat usia 7-8 tahun dan ikut kejuarnas (kejuaraan nasional -red) pada usia 8-9 tahun." lanjut Indriatno.

Di kelompok umurnya, Aldila nyaris tak terkalahkan. Dia bahkan mampu berprestasi pada kelompok umur diatasnya. Kala menginjak usia 10 tahun Aldila sudah lebih banyak bertanding di kelompok umur 12 tahun, demikian pula ketika Aldila berusia 12 tahun, dia lebih memilih berlaga di kelompok umur 14 tahun, demikian seterusnya.

Tak hanya berprestasi di lapangan tenis, di bidang akademik Aldila juga memiliki kemampuan menonjol dengan mampu mendapatkan nilai yang bagus. Aldila kecil bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) Don Bosco, di kawasan Pulo Mas, Jakarta. Berdasarkan pengalaman sang kakak, Aldila memilih menempuh pendidikan SMP dan SMA di Jubilee, Sunter, Jakarta.

Bersambung: Biografi Aldila Sutjiadi - Srikandi Tenis Indonesia (Bagian Ketiga)

Baca juga Jadwal Turnamen dan Info Tenis Terkini lainnya

Tak ingin ketinggalan update berita tenis terkini? Follow instagram kami @ayotenis


Aldila Sutjiadi