Prof Reda Manthovani Pimpin Kontingen Merah Putih di Paralimpiade Paris 2024

ayotenis.com, Solo – Kontingen Paralimpiade Indonesia di Paris bakal dipimpin Chef de Mission (CdM) Prof. Dr. Reda Manthovani, SH., LL.M. Beliau secara resmi diperkenalkan oleh National Paralympic Committee (NPC) Indonesia ketika melakukan kunjungan ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (28/4/2024).

Prof Reda, demikian Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) RI itu lebih akrab disapa, bukanlah wajah baru di dunia olahraga. Sejak usia muda, Pria kelahiran tahun 1969 itu telah menggeluti berbagai cabang olahraga, mulai beladiri khususnya taekwondo dan pencak silat, juga atletik. 

Prof Reda juga tercatat banyak mendukung kiprah atlet-atlet Indonesia, seperti yang baru saja ia lakukan bersama Pak Rildo, Pak Djan Faridz dan Raffi Ahmad, dengan membiayai Tim Nasional Tenis U 16 Davis Cup Junior dan Billie Jean King Cup Junior yang bakal membela Merah Putih di Kazakhstan. 

Kehadiran Guru Besar bidang Ilmu Hukum/Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Pancasila sebagai CdM Indonesia untuk Paralimpiade 2024 mendapat tanggapan positif dari sejumlah kalangan dan tokoh olahraga negeri ini, salah satunya Dr. Dr. Rildo Ananda Anwar, SH., MH.

"Pak Reda ini sangat cinta olahraga. Menurut saya beliau sosok yang tepat menjadi pemimpin Kontingen Paralimpiade Indonesia di Paris 2024." tutur Pria yang akrab dipanggil Pak Rildo itu.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP PELTI) masa bakti 2017 - 2022 tersebut optimis, Kontingen Paralimpiade Indonesia akan meraih hasil sesuai harapan dibawah kepemimpinan Prof Reda.

"Insya Allah Kontingen Paralimpiade Indonesia akan sukses dan meraih hasil sesuai harapan di Paris 2024 mendatang." tandas Pak Rildo.

Seperti telah kita ketahui bersama, Paralimpade 2024 akan digelar di Paris, Prancis, mulai tanggal 28 Agustus sampai dengan 8 September 2024. Hingga saat ini, Indonesia tercatat sudah meloloskan 23 atlet ke pesta olahraga disabilitas dunia tersebut.

Pak Rildo Ananda Anwar (kiri) dan Prof Reda Manthovani