ayotenis.com, Hanoi – Laga final tenis beregu putra SEA Games Hanoi yang mempertemukan tim Indonesia melawan unggulan teratas, Thailand, berlangsung di lapangan tenis Hanaka Paris Ocean Park Bac Ninh, Minggu (15/05/2022) petang ini WIB.
Pada partai pembuka yang mempertandingkan nomor tunggal, Kapten tim Merah Putih, Febi Widhiyanto, menurunkan petenis kawakan Christopher Rungkat untuk meladeni perlawanan tunggal Negeri Gajah Putih, Yuttana Charoenphon.
Bertarung ketat di set pertama, Christo, demikian sapaan akrab Christopher Rungkat, berhasil mematahkan servis Yuttana pada gim kesepuluh dan membuatnya unggul 6-5. Pada gim berikutnya, Christo mampu mempertahankan servisnya untuk sekaligus mengunci set tersebut dengan skor 7-5.
Set kedua diawali Christo dengan kurang bagus, ia langsung tertinggal 0-3. Kendati demikian, peraih emas tenis ganda campuran bersama Aldila Sutjiadi di Asian Games 2018 itu berusaha bangkit dan mencoba memberi perlawanan berarti. Namun Yuttana yang mulai menemukan permainan terbaiknya, cukup mendominasi jalannya permainan. Petenis yang saat ini berterngger di ranking 1308 tunggal dunia itu pun menggembok set kedua dengan angka 6-3.
Skor berimbang memaksa digebernya set penentu untuk menentukan siapa yang memenangkan laga.
Duel sengit kembali tersaji diawal set ketiga. Usai menutup gim kelima dengan keunggulan 3-2, Christo sempat menjalani medical treatment lantaran ada masalah diperutnya. Tetapi setelah itu Christo justru menggebrak dan memimpin 5-2.
Yuttana sempat mengamankan gim kedelapan untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 5-3 saat ia memegang servis. Christo yang mampu terus menjaga ritme permainannya berhasil mempertahankan servisnya untuk sekaligus menutup set penentu dengan angka 6-3.
Kemenangan Christopher Rungkat atas Yuttana Charoenphon ini membuat pasukan Merah Putih untuk sementara memimpin 1-0.
Berikutnya pada partai kedua yang juga memainkan nomor tunggal, Febi Widhiyanto menurunkan peraih emas tunggal putra PON Papua, M. Rifqi Fitriadi untuk menghadapi pemain Thailand berperingkat 981 dunia, Kasidit Samrej.
Pertarungan partai kedua berjalan lebih alot dibanding partai sebelumnya. Kendati secara peringkat terpaut cukup jauh, dimana Rifqi Fitriadi atau yang akrab disapa Tole saat ini tak memiliki ranking ATP, namun bila menilik kekuatan nampaknya cukup berimbang.
Set pertama berhasil direbut oleh Kasidit Samrej dengan skor 5-7. Tetapi Tole mampu bangkit dengan memenangi set kedua 6-4.
Sama seperti di dua set sebelumnya, pada set penentu pertandingan juga berjalan ketat. Tole yang hanya butuh satu set untuk membawa timnas naik ke podium tertinggi lajunya ditahan oleh Kasidit Samrej. Petenis Negeri Gajah Putih itu berhasil mengakhiri laga dengan skor 1-1 untuk sekaligus menyamakan kedudukan Indonesia Vs Thailand menjadi 1-1.
Perebutan emas beregu putra pun makin memanas. Untuk memastikan tim negara mana yang berhak menerima pengalungan emas, laga harus dituntaskan dengan menggeber partai penentu yang memainkan nomor ganda.
Febi Widhiyanto memberi kepercayaan pada Christopher Rungkat dan M. Rifqi Fitriadi untuk berjibaku menghadapi duet Thailand, Pruchya Isaro / Thantub Suksumrarn.
Christo / Tole bermain cukup solid sejak awal set pertama. Tak tampak sedikitpun rasa kelelahan dari kedua punggawa timnas tenis Indonesia itu walaupun keduanya baru saja berduel rubber set di partai tunggal.
Christo / Tole secara meyakinkan merebut set pertama dengan kemenangan 6-3.
Duo Merah Putih mengawali set kedua dengan manis, mereka langsung berhasil mematahkan servis lawan untuk kemudian memimpin 1-0. Christo / Tole juga tanpa kesulitan yang berarti berhasil menahan servis mereka untuk unggul 2-0.
Setelah itu duo Thailand mencoba bangkit dan memberi perlawanan cukup berarti. Kedua pasangan pun saling kejar mengejar dalam pengunpulan angka hingga posisi 5-4 untuk keunggulan skuad tenis Garuda.
Pertarungan berlangsung semakin menegangkan ketika Pruchya Isaro / Thantub Suksumrarn mampu mematahkan servis duet Merah Putih untuk sekaligus membuat kedudukan menjadi berimbang 5-5.
Pasangan Thailand nampaknya mulai menemukan bentuk permainan terbaik mereka dipenghujung set kedua. Mereka berhasil memborong dua gim berikutnya untuk sekaligus menutup set kedua dengan angka 7-5.
Laga pun harus dirampungkan dengan menghelat set penentu.
Pertarungan ketat kembali tersaji. Kedua pasangan sama-sama ngotot berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyabet medali emas. Namun akhirnya duet Thailand mengunci set ketiga dengan skor 7-5.
Medali emas beregu putra SEA Games Hanaoi jadi milik tim Thailand.
Pertarungan di Bac Ninh, Vietnam ini adalah pertemuan ketujuh antar kedua negara di final sepanjang sejarah perhelatan SEA Games. Rekor pertemuan hingga saat ini tercatat sama kuat, 3-3. Tim tenis Garuda menang di Jakarta (1997), Kuala Lumpur (2001) dan Hanoi (2003). Sementara Skuad Gajah Putih unggul di Brunei (1999), Nakhon Ratchasima (2007) dan terakhir kali nomor beregu dipertandingkan, Singapura (2015).
Di ajang SEA Games XXXI kali ini, nomor beregu putra diikuti tujuh negara. Thailand didapuk sebagai unggulan kesatu, mendapat bye di babak pertama dan mendepak Filipina di babak semifinal. Sebagai non unggulan, Indonesia mencetak kejutan besar di babak perdana dengan menjungkalkan tuan rumah, Vietnam yang merupakan seeded kedua. Di babak empat besar, Christopher Rungkat dkk mengganyang skuad Negeri Jiran dengan kemenangan telak 2-0.
Christopher Rungkat Vs Yuttana Charoenphon Final Beregu Putra Tennis SEA Games |