Okki Yonda: Sport Science Berperan Penting Dalam Upaya Mencetak Atlet Kaliber Dunia

ayotenis, Jakarta, 13 Oktober 2020 - Perhelatan turnamen Grand Slam Prancis Terbuka 2020 baru saja berakhir. Petenis Spanyol Rafael Nadal kembali menunjukkan kedigdayaan dan dominasinya dengan tampil sebagai juara tunggal putra, untuk ketiga belas kalinya. Di sektor tunggal putri, petenis muda asal Polandia Iga Swiatek membuat kejutan dengan keluar sebagai kampiun.

Setelah usai menyaksikan hingar bingar salah satu turnamen tenis paling akbar sejagad tersebut, lantas terbesit keinginan dibenak kita kiranya suatu saat lahir petenis Negeri ini yang mampu kembali menorehkan prestasi tingkat dunia. Menanggapi itu, pelatih fisik tim nasional tenis Indonesia Okki Yonda, S.OR, M.PD, CSCS, berkeyakinan hal tersebut tak mustahil dapat terwujud. Namun pelatih yang pada tanggal 25 Oktober nanti tepat berusia 28 tahun itu, buru-buru menegaskan bila diperlukan tekad serta usaha yang keras guna merealisasikan impian itu.

"Bisa... Tetapi tentu butuh extra kerja keras untuk mencetaknya." tutur Okki Yonda ketika dihubungi ayotenis.com, Senin (12 Oktober 2020).

Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Asisten Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta tersebut menambahkan, ada sejumlah syarat yang tidak boleh dilupakan dalam upaya mencetak petenis-petenis handal sekaliber Rafael Nadal maupun Iga Swiatek.

"Yang pertama, jika semua stakeholder baik pemerintah, PP (Pengurus Pusat), Pengprov (Pengurus Provinsi), akademisi dan semua pihak terkait sejalan... programnya berkesinambungan serta saling mendukung, kemudian prioritas negara kita ada di olahraga." ujarnya.

Okki juga menyinggung pentingnya peran sport science yang menurutnya sangat menunjang dalam upaya mencetak atlet papan atas dunia.

"Kedua, kalau dari sudut pandang akademisi sangat bisa... mereka berdua tentunya tak terlepas dari yang namanya peran sport science, peran sport science begitu penting, karena untuk menciptakan high level elite atlet itu ada bantuan dari sport science." paparnya.

"Selain itu juga dibutuhkan dana, pengeluaran (uang) investasi yang extra (tidak sedikit). Karena dana ini yang menjalankan roda dari keseluruhan program yang telah dibuat dan untuk mendukung agar program tersebut berjalan pada masing-masing individu." tandas Okki Yonda diakhir perbincangannya bersama ayotenis.com.

Okki Yonda, S.OR, M.PD, CSCS