Keputusan tersebut diambil lantaran saat ini Indonesia tengah dalam kondisi pandemik COVID-19. Hal itu mengakibatkan persiapan PON juga terganggu termasuk pembangunan venue, pengadaaan sarana prasarana olahraga maupun terganggunya persiapan para atlet.
Sebelumnya PON XX Papua diagendakan digelar pada tanggal 20 Oktober sampai dengan 2 November 2020 mendatang, akan tetapi harus diundur setahun. Menanggapi hal tersebut, pelatih tim tenis Kalimantan Timur, Abdul Kahar Mim, menilai itu sebuah keputusan positif.
"Kalau dalam keadaan seperti sekarang saya setuju ditunda, karena kita semua tahu situasi negeri ini karena adanya COVID-19." kata Abdul Kahar Mim ketika dihubungi ayotenis.com, Rabu (29 April 2020).
Pelatih yang akrab disapa Kahar ini bisa memahami keputusan penundaan PON XX Papua, namun demikian menurutnya penundaan tersebut pasti berdampak pada banyak hal.
"Tetapi resiko penundaan itu tentu saja berdampak pada persiapan atlit...kondisi dan semangat latihan mereka bisa menurun, apalagi dengan tidak adanya latihan dan pertandingan-pertandingan yang mereka lakukan dan ikuti." ujarnya.
Menurut mantan salah satu petenis terbaik Indonesia tersebut, penundaan PON juga memaksa para pelatih menyusun ulang program latihan bagi para atletnya.
"Untuk pelatih juga harus membuat ulang program latihan.. kita harus tahu jadwal pasti pelaksaam PON tahun depan supaya bisa membuat PPA... Sementara bagi KONI yang paling utama mungkin masalah pembengkakan dana." urainya. (bersambung..)
bersambung kebagian 2
Baca juga Jadwal Turnamen dan Info Tenis Terkini lainnya
Tak ingin ketinggalan update berita tenis terkini? Follow instagram kami @ayotenis
 |
| Abdul Kahar Mim (paling tengah) bersama tim tenis Kalimantan Timur |
){kind=link}