Kiat Atasi Kendala Keuangan Bagi Atlet Tenis (Bagian Ketiga)

ayotenis, Jakarta 8 Juni 2020 - Kiat Atasi Kendala Keuangan Bagi Atlet Tenis (Bagian Ketiga)

Andrian Raturandang tak sependapat bila ada yang mengatakan tenis mahal sehingga faktor financial dijadikan alasan sebagai penghambat untuk merengkuh prestasi.

"Jadi klo alasan tenis mahal atau kendala karena financial itu berarti cara berfikirnya yang salah, ubah mind setnya jadi seperti investasi.. karena investasi kan memang bisa meraup untung dan bisa rugi ya sama.." ujarnya.

Andrian menyarankan kepada para orang tua atlet untuk secara bijaksana mengukur kemampuan putra-putrinya dan memancang target realistis secara berkala yang hendak disasar. Hal tersebut menurutnya penting guna memperkirakan serta mempersiapkan pendanaan bagi putra-putri mereka dalam dalam upaya merajut prestasi.

"Set up target plan, selama beberapa tahun karena tenis kan setidaknya 10 tahun baru bisa kelihatan atau make champion-nya. Klo mulai dari usia 6 tahun ya sampai 16 tahun, kira-kira saat mendekati umur 14 tahun biasanya mulai bisa kelihatan itu sampe ngga targetnya klo ngga ya udah bisa ubah haluan untuk sekolah ambil beasiswa di US (Amerika Serikat -red) pake jalur prestasinya, pinter-pinter lobby atau promosiin diri sendiri untuk bisa sekolah luar tertarik." beber mantan petenis putra nomor satu Indonesia itu.

"Jadi bukannya financial ini menjadi alasan karena banyak cara untuk mendapatkan financial dan sudah ada banyak contoh yang berhasil. Yang penting tahu klo mau berprestasi harus mengerti yang namanya investasi banyak pengorbanan tetapi nanti bisa lihat hasilnya dikemudian hari. Tak jauh berbeda dengan investasi saham misalnya, ngga bisa dilihat untungnya sekarang tetapi 10 tahun kedepan. Demikian pula untuk menjadinya seorang juara atau berprestasi butuh setidaknya waktu sekitar 10 tahun baru bisa lihat hasilnya." urainya Andrian.

Baca juga Jadwal Turnamen dan Info Tenis Terkini lainnya

Tak ingin ketinggalan update berita tenis terkini? Follow instagram kami @ayotenis


Andrian Raturandang