Para petenis andalan tuan rumah harus rela berbagi gelar juara dengan petenis-petenis Pematang Siantar. Mereka masing-masing berhasil membawa pulang 4 gelar juara diberbagai kelompok umur.
Para petenis terbaik Pematang Siantar sukses menyabet gelar juara di nomor tunggal putra kelompok umur 12 atas nama M.Fauzan Nurrahman, kemudian nomor tunggal putri kelompok umur 12 tahun atas nama Humaira Nur Sakinah, nomor tunggal putri kelompok umur 14 tahun atas nama Annisa Putri Arneliani dan gelar juara nomor tunggal putra kelompok umur 16 tahun, Adi Situmorang.
Satu-satunya gelar juara yang jatuh kedalam genggaman petenis Kepulauan Riau adalah nomor tunggal putri kelompok umur 18 tahun yang direngkuh oleh Tania Karina.
Laga pamungkas nomor tunggal putra kelompok umur 10 tahun saling berhadapan M. Aditya Pratama dari Medan melawan petenis Lhokseumawe , Aqil Syafiq. Pertandingan dimenangkan oleh M. Aditya Pratama dengan skor 8-5. Sementara gelar juara nomor tunggal putri kelompok umur 10 tahun digondol oleh petenis tuan rumah lainnya, Asyifa Asyari yang memenangi laga puncak dengan skor 8-5.
Fauzan Nurrahman asal Sinatar berhasil membawa pulang gelar juara nomor tunggal putra kelompok umur 12 tahun putra setelah di laga akhir mengandaskan perlawanan rekannya sendiri, Markus Leonel Silaen, 8-2. Sementara itu petenis putri Siantar, Humaira Nur Sakinah tampil sebagai juara usai menghempaskan Alya Putri Cantika asal Langsa, 8-3.
Surya Shabiral asal Medan sukses menjadi yang terbaik di nomor tunggal putra kelompok umur 14 tahun menyusul kemenangan yang dibukukannya atas petenis Lhokseumawe, Hasundutan. Surya Shabiral menang straight set 6-3, 6-3. Sedangkan gelar juara tunggal putri di kelompok umur ini digenggam oleh Annisa Putri Arneliani asal Siantar yang berhasil menekuk rekannya sesama petenis Siantar, Rindifida Azkha Praquinta. Annisa Putri Arneliani unggul melalui pertarungan ketat selama tiga set yang berkesudahan dengan skor 7-5, 2-6, 10-6.
Petenis Siantar lainnya, Adi Situmorang, tampil sebagai jawara nomor tunggal putra kelompok umur 16 tahun usai membekuk petenis andalan tuan rumah, Darma Jaya, dengan kemenangan telak dua set langsung, 6-1, 6-0.
Salah satu petenis putri andalan Kepulauan Riau, Tania Karina, menahan dominasi petenis-petenis Siantar di turnamen ini setelah dirinya berhasil merengkuh gelar juara nomor tunggal putri kelompok umur 18 tahun. Tania melibas Avrillafayzza Syadza Pradina dari Siantar dengan skor 6-2, 6-4.
Petenis tuan rumah, M. Rizki Ananda, sukses menyabet gelar juara nomor tunggal putra kelompok umur 18 tahun. Unggulan kedua itu memenangi laga final kontra petenis Lhokseumawe, Sulaiman, straight set 6-3, 6-2.
"Kelihatannya dia banyak buat kesalahan sendiri, maklum permukaan lapangan pasir. Jadi dia tidak terbiasa" kata Rizki Ananda.
Sedangkan ketika Sulaiman diminta komentarnya. "Saya akui belum biasa main di lapangan pasir, tapi diakuinya lawannya lebih baik. Disamping itu saya capek karena kemarin sempat kram. Saya harus lebih giat latihan lagi." ujar Sulaiman setelah selesai pertandingan di lapangan tenis Kebon Bunga, Medan.
Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Medan, Agus Sudaryanto, menyatakan kepuasannya atas penyelenggaraan kejurnas tenis piala Walikota Medan yang telah berakhir hari ini.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada peserta, orangtua pemain, Dispora kota Medan dan juga kepada AFR yang sudah membantu pelaksanaanya. Semoga bertemu tahun depan." tutur Agus Sudaryanto
Mangasi Simangunsong wakil dari Dispora Kota Medan menutup acara kejurnas tenis antar pelajar piala Walikota Medan 2019. Dalam sambutannya dia menyambut baik kerjasama dengan Pelti Medan.
"Sampai berjumpa tahun depan" ujarnya sebelum menutup acara tersebut.
Dia menyambut baik akan program Pelti dan tetap akan mendukungnya.
 |
| Kejurnas Tenis Antar Pelajar Piala. Walikota Medan 2019: Inilah Juaranya |
