Sudah tercatat 100 anak mengikuti turnamen ini. Mereka merupakan petenis usia muda dari kelompok umur 8 tahun, 10 tahun, 12 tahun , 14 tahun, 16 tahun dan 18 tahun yang datang dari berbagai kota dan daerah di Indonesia, antara lain, Semarang, Bandung, Banten, Depok, Cibinong, Bogor, Karawang dan Jakarta.
Kompetisi tenis ini sudah mendapat restu Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) yang masuk dalam salah satu agenda turnamen diakui Pelti (TDP).
"Dari pada demo dijalanan, lebih indah kalau bertanding dalam turnamen. Demo tidak jelas maksud dan tujuannya sehingga dianggap menyesatkan tetapi ikut turnamen walaupun bayar Rp 350.000. tetapi jelas tujuannya disamping untuk kesehatan juga untuk prestasi." Ujar August Ferry Raturandang.
Dunia olahraga khusus tenis sedang mengalami masa suram di Indonesia. Dengan kekalahan 1 - 3 tim Davis Cup Indonesia atas Selandia Baru di Jakarta, menambah suram dengan adanya ketidak sportif-an yang dilakukan petugas pertandingan sehingga dibutuhkan campur tangan PP Pelti untuk memberikan hukuman selama setahun dalam bentuk hukuman tidak boleh bertugas dalam kejuaraan nasional maupun international. Tetapi semua itu akan dibuktikan kembali oleh petenis nasional diajang SEA Games 2019 pada akhir Nopember 2019 di Manila.
Kejuaraan RemajaTenis akan mengisi kegiatan ini mulai tanggal 4-6 Oktober 2019 di Elite Club Epicentrum Jakarta, kemudian dilanjutkan pada tanggal 11-13 Oktober 2019 di lapangan tenis Caringin Bandung dan juga Piala Walikota Medan pada tanggal 18-20 Oktober 2019 di lapangan tenis Kebon Bunga Medan. Demikian penjelasan August Ferry Raturandang selaku promotor RemajaTenis
 |
| August Ferry Raturandang, promotor RemajaTenis |
