Skuad tenis yang beranggotakan I Nyoman Suma Indrawan, Putu Agus Primadana, Kadek Agus Satria Winaya P dan I Gede Fallyawan Eka Putra, berhak menggenggam tiket ke PON Papua tahun 2020 setelah mereka berhasil mengalahkan lawan-lawann mereka di Pool D.
Pada laga pamungkas yang digelar hari Jumat (9 Agustus 2019), tim asuhan pelatih Putu Yasa itu berhasil mengandaskan perlawanan tim tenis beregu putra Sulawesi Tenggara.
Bertanding di court 11 lapangan tenis Jakabaring Sport Center, Palembang, tunggal kedua Bali, I Nyoman Suma Indrawan, yang dimainkan di partai pertama, berhasil menekuk tunggal kedua Sulawesi Tenggara, Andi Zulkifli H. Suma Indrawan mendepak Andi Zulkifli dalam dua set langsung, 6-3 dan 6-4.
Berikutnya tunggal pertama Bali, Kadek Agus Satria Winaya P, yang turun di partai kedua memastikan kemenangan timnya atas Sulawesi Tenggara setelah dia melibas tunggal pertama Sulawesi Tenggara, Andi Muh Sholeh Yusuf. Agus Satria juga membukukan kemenangan dua set langsung, 6-0 dan 6-2.
Partai ketiga yang sedianya mempertandingkan nomor ganda putra tak dimainkan. Dengan demikian maka I Gede Fallyawan Eka Putra dan kawan-kawan dinyatakan menang 2 - 1 atas atas tim Sulawesi Tenggara.
Hasil ini makin mengukuhkan tim tenis beregu putra Bali berada di puncak klasmen Pool D dan makin memuluskan langkah mereka ke Bumi Cendrawasih.
Menanggapi kesuksesan skuad Bali melenggang ke Papua, Pelatih Putu Yasa dan seluruh anggota tim Bali bersyukur dan mengaku senang serta bangga lantaran mereka mampu menuai hasil cemerlang dengan banyak keterbatasan yang harus mereka hadapi.
"Tentunya kami sangat bersyukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena team Bali dapat tiket menuju PON Papua 2020... namun walaupun kami dapat tiket PON belum juga merasa puas ataupun senang karena ada wacana dari Koni walaupun lolos PON belum tentu kami di kirim.... Ya mudah-mudahan saja wacana itu tidak benar.... Intinya sekali kami datang ke Palembang ingin membuktikan bahwa petenis Bali mampu bersaing di tingkat Nasional...." kata Putu Yasa kepada ayotenis.com (9/8).
Menghadapi perhelatan pesta olahraga terbesar di Indonesia pada tahun 2020 di Papua tersebut, Putu Yasa banyak belajar dari pengalaman selama mengikuti ajang Pra PON, sehingga dia akan memperbaiki beberapa titik kelemahan dan kekurangan skuadnya agar dapat menggapai hasil maksimal digelaran multi event 4 tahunan itu.
"Berkaca dari Pra PON Palembang... Kami akan fokus dulu ke fisik atlit karena semua atlit kami sudah bekerja sehingga fisiknya agak lemah dan juga jam terbang yang perlu di tambah." imbuh Putu Yasa diakhir perbincangannnya bersama kami.
![]() |
Tim putra Bali bersama ketum PP Pelti Rildo Ananda Anwar |
#ayotenis #waktunyatenis