Petenis veteran kelahiran 10 Februari 1968 itu berpendapat, rencana Baveti mengadakan turnamen ITF grade 1 adalah langkah yang bagus karena menurutnya Baveti cukup sukses dalam perhelatan turnamen ITF grade 2 bertajuk "2019 Baveti Indonesia Open" yang digelar pada akhir Juli hingga awal Agustus 2019 lalu.
"Bagus bila Baveti berencana menyelenggarakan turnamen ITF grade 1 karena pada penyelenggaraan Indonesia Open kemarin cukup sukses." ujar mantan petenis nasional itu.
Namun Bonit juga berharap agar Baveti dapat lebih meningkatkan kualitas turnamen, mengingat tuntutan standar kejuaraan tenis level grade 1 tentu lebih tinggi dibandingkan level dibawahnya.
"Penyelenggaraannya harus lebih profesional, karena di grade 1 tentu bayak yang harus kita benahi, seperti kemarin ada beberapa peserta yang mungkin kurang terakomodir, jadi ya ada juga beberapa yang kurang lain-lainnya, itu harus di koreksi dan menjadi bahan evaluasi supaya bila Baveti benar-benar ke grade 1 bisa menjadi contoh bagi yang lain."
Hal senada juga dilontarkan oleh sesepuh tenis veteran Kota Kediri, Muji Slamet, S.Pd, MM, yang menilai pelaksanaan turnamen internasional 2019 Baveti Indonesia Open lalu berjalan cukup sukses. Pemiliki Muzukha Sport Kediri itu juga beranggapan bila Baveti cukup layak menggelar turnamen level grade 1.
"Penyelenggaraan turnamen internasional 2019 Baveti Indonesia Open lalu boleh dikatakan cukup sukses, memang ada beberapa catatan kecil untuk perbaikan kedepannnya, namun secara umum cukup sukses. Dan untuk gagasan menggelar turnamen ITF grade 1 saya rasa Baveti sudah mampu dan layak bila menilik keberhasilan mereka di turnamen yang baru saja usai." ujar Pria yang akrab disapa Mbah Met itu.
Perhelatan turnamen internasional 2019 Baveti Indonesia Open berlangsung pada 31 Juli hingga 4 Agustus 2019 di Elite Club Epicentrum, Rasuna, Kuningan, Jakarta Selatan.
Bonit Wiryawan - Muji Slamet dkk pada laga persahabatan di Muzukha Spor Centre Kediri |