Petenis Kawanua Tennis Club Buat Kejutan di Kejurnas RemajaTenis Jakrta

Jakarta, 14 April 2019. Para petenis yunior yang bernaung dibawah naungan Kawanua Tennis Club yang bermarkas di lapangan tenis Lebak Bulus Lestari, Jakarta Selatan, membuat kejutan diajang kejuaraan nasional (kejurnas) RemajaTenis Jakarta-80 yang usai digelar hari ini, Minggu, (14 April 2019).

Juara dan finalis KU 10 tahun putri Kejurnas RemajaTenis Jakarta (14 April 2019)

Pelatih Kawanua Tennis Club, Sonny Ratag, merasa bangga dan senang atas prestasi yang berhasil direngkuh oleh anak asuhnya di kejuaraan ini.

Dibuka oleh kesuksesan Bella Septiani Ayu Septiani yang bertanding di kelompok umur 18 tahun putri, berhasil meraih gelar juara setelah di babak puncak mengandaskan perlawananpetenis asal Depok, Ina Winata, dengan dua set langsung, 6-1 dan 6-2 dalam waktu 52 menit.

"Saya yakin menang sebagai modal menghadapi lawan dengan cara bermain sebaik mungkin. Ternyata lawan banyak buat kesalahan sendiri" ujar Bella usai pertandingan.

"Saya bingung dengan servisnya karena Bella tangan kidal. Dapat pelajaran menghadapi lawan kidal." timpal Ina Winata.

Begitu pun rekannya yang lain  Hidayatullah Djufrie yang tampil di kelompok umur 16 tahun putra, berhasil menaklukkan Louis Maha Deo Tarigan dari DKI Jakarta di babak final dalam waktu 1 jam 24 menit, juga dengan dua set langsung 6-3 dan 7-6(4) sehingga keluar sebagai juara .

Yang cukup menyita perhatian adalah babak final nomor tunggal putra kelompok umur 18 tahun putra yang mempertemukan Giovan Lumenta kontra M Kevindra Putra Harimurti. Kedua petenis menampilkan permaianan cukup keras dan saling adu groundstroke selama 1 jam 46 menit. Pertandingan akhirnya dimenangi oleh Giovan Lumenta, straight set 6-4 dan 7-6(4).

"Ini pertemuan yang keempat kalinya dan sekarang saya unggul 3-1. Kevin bermain cukup bagus dengan pukulan keras dari baseline baik forehand dan backhand-nya. Tapi saya bisa layaninya sehingga bisa menang." ungkap Giovan Lumenta.

Kejutan lainnya adalah tumbangnya unggulan teratas Valentino Bagas K dari Kawanua Tennis Club setelah kalah dari Razan Dhawy asal DKI Jakarta lewat pertarungan rubber set yang berakhir dengan skor 6-2, 4-6 dan 4-10. Perjuangan tanpa menyerah oleh Razan yang pada set pertama harus menderita kekalahan 2-6 namun mampu bangkit di set yang kedua dan mengunci set tersebut dengan angka 6-4. Akhirnya keberuntungan berpihak pada Razan Dhawy sehingga tampil sebagai juara nomor tunggal putra kelompok umur 14 tahun.

Di kelompok umur 14 tahun putri, petenis asal Polandia, Emilia Michta, berhasil menjadi yang terbaik setelah di babak final menghempaskan petenis potensial dari DKI Jakarta, Lulwa Naswardhani, degan dua set langsung 6-1 dan 6-1.

Sementara di kelompok umur 12 tahun putri, petenis asal Bogor, Jawa Barat, Farra Novianti berhasil menyabet gelar juara usai menundukkan Febbyaro Ribby di babak pamungkas lewat pertarungan sengit yang berkesudahan dengan skor ketat 9-8(5).

Sedangkan untuk kelompok umur 12 tahun putra, gelar juara digondol oleh Matthew Bradley L dari DKI Jakarta setelah di final mengalahkan petenis asal Bekasi, Jawa Barat, Rafael Rio Suryana, dengan angka 8-5. 

Sedangkan gelar juara nomor tunggal putra kelompok umur 10 tahun berhasil dimenangi oleh petenis DKI Jakarta, Bixenta Adzakaa Feisal menyusul kemenangan yang dibukukannya di babak final atas rekannya sesama dari DKI Jakarta, Rauf Dafa Ramadhan dengan skor telak 8-0.

Petenis asal Cibubur, Milanesia Brianca Susanto, berhasil menjuarai nomor tunggal putri kelompok umur 10 tahun setelah di babak final mendepak petenis dari Banten, Sheika Adelyna, dengan angka 8-3.

Para juara serta finalis di kejurnas ini mendapatkan hadiah khusus berupa perlengkapan tenis yakni tas dan senar raket dari Toko Metro Sport Jakarta, selain itu mereka juga mendapatkan voucher dari USANA.

August Ferry Raturandang atau yang kerap dipanggil Opa AFR, selaku promotor RemajaTenis mengungkapkan kepuasannya menyaksikan perkembangan dan kemajuan para petenis yunior . "Kita harus lihat cara bermain mereka yang berani memukul bolanya dengan cukup keras. Ada beberapa petenis tehnik memukulnya yang mana perlu diperbaiki. Seharusnya berani maju ke net untuk main volley."

Secara keseluruhan nampak keseriusan para orangtua dalam memberi dukungan penuh kepada putra putri-nya dengan mendampingi mereka selama pertandingan. 

#ayotenis #waktunyatenis