Salah satu petenis putri yunior andalan Kota Kediri itu, mengawali kiprahnya di turnamen tenis yang berlangsung pada 14 dan 15 Juli 2018 itu, menghadapi seeded 4, Avariski asal kabupaten Tulungagung.
Diawal laga, Shirly sempat dibuat kerepotan oleh Avariski, sehingga pertandingan berjalan cukup ketat. Namun kondisi itu tak berlangsung lama. Memasuki gim yang keempat Shirly mulai menemukan bentuk permaianan terbaiknya. Petenis kelahiran 7 Maret 2004 itu juga sudah menemukan ritme servisnya. Shirly berhasil melesakkan lima kali service ace dan beberapa servis yang gagal dikembalikan dengan baik oleh Avariski. Pertandinganpun akhirnya dimenangkan dengan mudah oleh siswi SMP Negeri 4 kota Kediri itu dengan angka 8-3.
Di babak 4 besar, Shirly harus berjibaku melawan unggulan ketiga yang merupakan rekannya sesama petenis yunior kota Kediri, Argya Widuri. Pada laga yang dihelat pada Sabtu (14 Juli 2018) sore, di lapangan tenis pendapa kabupaten Trenggalek itu, Shirly langsung bisa membaca permainan Argya yang cenderung terburu-buru maju kedepan net. Situasi itu dimanfaatkan oleh Shirly dengan melancarkan passing shot dan sesekali bola loop yang tak mampu dijangkau oleh Argya.
Beberapa servis Shirly juga tak mampu dikembalikan dengan sempurna oleh Argya. Kondisi tersebut membuat Shirly terlihat semakin mendominasi jalannya laga. Pelajar kelas 9 itu akhirnya berhasil menyudahi perlawanan Argya dengan skor 8-1.
Di laga puncak, Shirly Arayana kembali berjumpa dengan rekannya sesama petenis Kota Kediri, yakni, Pipit Puspita yang di partai semifinal lainnya membukukan kemenangan atas petenis tuan rumah, Zenitya Salsa Arum dengan angka 8-5.
Diawal laga pamungkas, Shirly tak mampu mengembangkan permainannya karena kurang cepatnya beradaptasi dengan cuaca dan kondisi lapangan. Pertarungan sengit dan ketat dengan beberapa kali deuce terjadi hingga gim ketiga. Servis Shirly yang biasanya menjadi senjata andalannya tidak berjalan dengan baik dan bahkan Shirly sempat beberapa kali melakukan double fault yang membuat Pipt bisa unggul terlebih dahulu 1-2.
Namun mamasuki gim yang keempat, Shirly mulai menemukan bentuk permainan idealnya dan bisa membaca permainan Pipit yang cenderung monoton. Placing bola yang menyulitkan jangkauan membuat Pipit kesulitan mengambalikan bola-bola Shirly sehingga seringkali memaksa siswi SMA Negeri 3 kota Kediri itu beberapa kali melakukan unforced error.
Shirly juga mulai menemukan ritme service-nya yang mengakibatkan Pipit beberapa kali kerepotan mengembalikan servis pasangan gandanya di POPDA Jatim 2018 itu. Alhasil Shirly tak terbendung memborong tujuh gim berturut-turut untuk sekaligus mengunci laga puncak kelompok umur 16 tahun kejuaraan tenis yunior bertajuk "Persami Korwil II Jatim 2018" dengan kemenangan 8-2.
Dengan hasil ini maka Shirly Arayana Megatama dan Pipit Puspita sekaligus meraih tiket mewakili korwil II Jawa Timur ke ajang seri master Persami Jawa Timur yang akan digelar di Kota Kediri pada bulan September 2018. (ayotenis)
