Siswi SMPK Petra Kediri Sabet Perunggu di Kejuaraan Tenis Persami Korwil 2 Jatim

Salah satu siswi Sekolah Menengah Pertama Kristen (SMPK) Petra Kota Kediri, Jawa Timur, torehkan prestasi gemilang dengan menyabet medali perunggu pada kejuaraan tenis bertajuk Pertandingan Sabtu Minggu (Persami) Koordinator Wilayah (Korwil) 2 Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Jawa Timur.

Siswi SMPK Petra Kediri Sabet Perunggu di Kejuaraan Tenis Persami Korwil 2 Jatim 
 Siswi SMPK Petra Kota Kediri yang berhasil menggondol perunggu di kejuaraan tersebut adalah Shelline Eviani Shirly. Siswi berkaca mata itu berhak atas medali perunggu setelah dirinya berhasil menjejakkan kakinya ke babak semifinal.

Shelline melaju ke babak 4 besar menyusul kemenangan yang dibukukannya di babak perempat final atas petenis dari Kabupaten Jombang, Oris. Pada Pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (16 September 2017) siang, di Pare, Kabupaten Kediri tersebut, Shelline menekuk Oris melalui pertarungan sengit yang berkesudahan dengan skor ketat 9-7.

Menanggapi kemenangannya di babak 8 besar, Shelline mengungkapkan rasa gembiranya karena dirinya tak menyangka bisa mengalahkan Oris.

"Puji Tuhan, di perempat final tadi saya bisa mengalahkan Oris. Ini semua hanya karena berkat kemurahan Tuhan semata, karena sebenarnya saya tidak menyangka bisa menang di pertandingan tadi." kata Shelline kepada ayotenis usai pertandingan.

Namun sayang, di semifinal Shelline harus berjibaku melawan Shirly Arayana Megatama, salah satu petenis yunior andalan Kota Kediri. Shirly yang tak lain adalah adik kandung Shelline, adalah petenis yang sudah langganan menjadi juara di kejuaraan tenis Persami ini. Bahkan di tahun 2016 yang lalu, siswi SMP Negeri 4 Kota Kediri itu berhasil menjuarai master Persami, yaitu turnamen yang mempertemukan para juara Persami Korwil se Jawa Timur. Selain itu, Shirly juga beberapa kali pernah menyabet gelar juara di turnamen tingkat nasional.

Seperti sudah diduga sebelumnya, pada laga perang saudara yang tak seimbang itu, Shelline harus mengakui keunggulan sang adik dengan skor 0-5 (retired). Shelline tak mampu melanjutkan pertandingan gim keenam karena kelelahan ketika bermain di babak perempat final yang berlangsung lebih dari 2 jam.


"Di semifinal saya sudah berusaha bermain semaksimal mungkin, tetapi memang kemampuan Shirly jauh diatas saya. Selain itu saya juga sangat lelah karena tadi bertanding melawan Oris cukup lama, hingga 2 jam lebih." ujar Dara penyuka Soto Bok Ijo yang masih nampak kelelahan usai laga semifinal.