Maklum, selain lantaran ditunjuk sebagai tuan rumah cabang olahraga Tenis, Kabupaten Jember juga berkaca pada tuaian cemerlang yang berhasil mereka raih pada gelaran Porprov Jawa Timur VI tahun 2019 lalu. Pada ajang yang berlangsung di Kabupaten Tuban tersebut, Fauziah Azohro dan kawan-kawan sukses membawa pulang 1 keping medali emas, 1 perak dan 1 perunggu. Torehan hasil gemilang yang layak mendapat acungan jempol karena kala itu mereka harus bersaing dengan daerah lain yang notabene bermaterikan petenis-petenis tangguh.
"Tidak hanya siap menjadi tuan rumah Porprov VII, Kabupaten Jember pun siap meraup sukses ganda dengan mengukir prestasi semakisimal mungkin. Tentu kami bertekad menyuguhkan yang terbaik di depan publik sendiri masyarakat Jember." tutur ketua Pengkab PELTI Jember Prof. Dr. Ir. Soetriono, M.P., saat dihubungi ayotenis.com (Rabu, 13 Mei 2020).
Guna mewujudkan impian tersebut, sederet program dan langkah telah mereka susun serta jalankan. Salah satunya dengan menunjuk jajaran pelatih dan memilih sejumlah atlet tenis potensial yang bakal digembleng selama kurang lebih setahun.
"Tim bayangan Porprov Jember sudah terbentuk, bermaterikan 12 pemain putra dan putri. Diantara mereka ada dua amunisi yunior yang masih berusia 15 tahun. Kita mencoba mempersiapkan mereka secara serius dengan melibatkan dua pelatih Haririyono dan Andik yang dikomandani langsung oleh Kusnadi selaku binpres Pelti Jenis, ini masih tahap awal." imbuh Pria yang akrab disapa Prof Tri tersebut.
Guru besar di Fakultas Pertanian Universitas Negeri Jember (Unej) itu tak menampik bila persiapan skuadnya sedikit terganggu karena adanya pandemi Covid-19.
"Tentu saat ini program latihan tak bisa berjalan maksimal seperti yang kita harapkan. Namun kami berupaya mencari solusi terbaik, antara lain dengan memberi kesempatan kepada para atlet untuk berlatih secara mandiri di rumah masing-masing. Pada kesempatan tertentu ada sesi latihan di lapangan tenis Unej, khusus di bulan Ramadhan ini biasanya anak-anak berlatih malam hari seusai Sholat Tarawih." lanjutnya.
Ditandaskannya, selama masa pandemi ini para atlet tenis Jember dihimbaunya untuk berlatih dengan mematuhi protokol kesehatan seperti yang telah ditetapkan.
"Latihan kita batasi, dan sebelum latihan kita cek suhu tubuh, bila ada yang merasa kurang fit atau kurang enak badan seperti batuk pilek kita minta tidak datang ke lapangan. Kami juga mewajibkan anak-anak memakai masker, sering mencuci tangan dan jaga jarak." terangnya.
Bicara soal target medali, prof Tri berharap para atlet tenis Jember setidaknya bisa menuai hasil seperti yang mereka raih tahun lalu.
"Kami berharap anak-anak bisa meraih medali setidaknya seperti tahun 2019. Nomor bidikan kami adalah single putri, ganda putri dan beregu putri. Untuk sektor putra kendati persaingannya cukup ketat, kami berharap semoga anak-anak bisa mencuri satu medali dari ganda putra dan atau beregu putra." pungkas prof Tri dengan nada optimis.