Bermaterikan salah satu petenis putra yunior terbaik Indonesia saat ini, M Gunawan Trismuwantara atau yang lebih akrab disapa Gugun, dan Chofifah Indar Paraswati alias Ofi, skuad Jawa Timur takluk dengan skor 1-2.
Bertanding di court 2 komplek Stadion Tenis Bukit Asam, Jakabaring Sport City Palembang, Senin (9 Desember 2019) siang WIB, tuan rumah langsung unggul 1-0 setelah tunggal putri mereka, Indah Novi, berhasil mengandaskan perlawanan tunggal putri Jawa Timur, Ofi, dengan skor 8-6.
Namun tak berselang lama tim Jawa Timur berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah tunggal putra andalan mereka, Gugun, menekuk tunggal putra Sumatera Selatan, Jones Pratama.
Gugun menghempaskan pemain PON (Pekan Olahraga Nasional) Sumatera Selatan itu dengan skor 8-6.
M Gunawan Trismuwantara vs Jones Pratama |
Kedudukan berimbang memaksa dimainkannya partai penentu yang mempertandingkan nomor ganda campuran. Tim Jawa Timur menurunkan pasangan Gugun dan Ofi, sementara skuad Sumatera Selatan menampilkan duet Jones Pratama dan Indah Novi.
Diawal laga, Gugun/Ofi cukup mendominasi jalannya pertandingan sehingga mereka berhasil memimpin 4-2. Akan tetapi Jones/Indah yang didukung penuh oleh suporter yang memadati tribun Stadion Tenis Bukit Asam, secara perlahan mampu meredam agresifitas duet Jawa Timur. Pasangan ganda Sumatera Selatan berhasil menyamakan kedudukan dan bahkan berbalik unggul hingga akhirnya mengunci partai penentu tersebut dengan skor 8-6.
Kemenangan di partai ganda campuran ini sekaligus memastikan tim Sumatera Selatan tampil sebagai juara nomor beregu yunior kejurnas tenis Kajati Sumsel Cup 2019.
"Di final tadi anak-anak sudah bermain maksimal dan mengerahkan kemampuan terbaik mereka, namun keberuntungan belum memihak pada tim Jawa Timur." ujar Prof. Dr. Ir. Soetriono, M.P., manager team Jawa Timur ketika dihubungi ayotenis.com usai pertandingan final.
"Di partai pertama tunggal putri, Ofi sempat unggul 5-2 tetapi kemudian terkejar. Demikian juga di partai penentua ganda campuran, anak-anak sempat memimpin 4-2 namun akhirnya bisa disamakan dan bahkan tertinggal dan kalah 6-8." imbuh pria yang lebih akrab disapa Prof Tri tersebut.